SB19GzwIeB1Tv6FDyUKkDk8tS5RU4G7B5LRZmEqP
Bookmark

Inovasi Manajemen Kandang Domba : Kolaborasi Sekolah Tani Masyarakat (STM) dan KurniaArta Farm Tingkatkan Produktivitas Peternak

Masyarakat yang Berkunjung Mencoba Memegang Kohe

Temanggung, 1 Juli 2025 – Sekolah Tani Masyarakat (STM) bersama KurniaArta Farm terus berinovasi dalam manajemen kandang domba, memperkenalkan berbagai teknologi dan praktik cerdas untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi peternakan. Kolaborasi ini bertujuan mengatasi tantangan umum yang dihadapi peternak, khususnya dalam pengelolaan pakan dan kandang yang seringkali berujung pada pemborosan.

Direktur Pemberdayaan STM, Arief Kurniawan, menjelaskan beberapa inisiatif utama yang telah diimplementasikan:

  • Breeding Domba Lokal dengan Sistem Koloni dan Baterai: Pendekatan ini memungkinkan fleksibilitas dalam pengelolaan domba, mengoptimalkan ruang dan memudahkan pengawasan kesehatan serta pertumbuhan ternak.

  • Pakan Konsentrat Murah Bernutrisi: STM dan KurniaArta Farm mengembangkan formulasi pakan konsentrat yang memanfaatkan bahan baku lokal yang mudah dijangkau dan terjangkau, namun tetap menjamin nutrisi optimal untuk pertumbuhan domba.

  • Jampiku (Jampi Khusus Ternak): Inovasi ini menghadirkan solusi alami untuk menjaga kesehatan ternak, mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia dan mempromosikan praktik peternakan yang lebih berkelanjutan.

  • Pemanfaatan EcoEnzyme dan Teknologi Nitrobakter untuk Pakan Ternak: Teknologi ini digunakan untuk meningkatkan kualitas dan daya cerna pakan, memaksimalkan penyerapan nutrisi oleh domba, dan mengurangi limbah.

  • Pengolahan Kohe dengan Teknologi MOL dan Nitrobakter: Kotoran hewan (kohe) diolah menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) dan Nitrobakter untuk menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi, mendukung pertanian berkelanjutan, dan mengurangi pencemaran lingkungan.

  • Pemanfaatan ZPT Bio Nitro untuk Memacu Pertumbuhan Hijauan Pakan Ternak: Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Bio Nitro diaplikasikan untuk mempercepat pertumbuhan hijauan pakan, memastikan ketersediaan pakan berkualitas secara berkelanjutan.

  • Silase Tebon Jagung sebagai Bahan Substitusi Pengganti Sumber Serat: Silase tebon jagung (batang jagung) dimanfaatkan sebagai alternatif sumber serat yang murah dan mudah didapat, mengurangi biaya pakan, dan memaksimalkan penggunaan sisa pertanian.

Arief Kurniawan menambahkan bahwa STM secara rutin mengadakan pelatihan bagi masyarakat untuk membekali peternak dengan pengetahuan dan keterampilan dalam beternak secara produktif dan efisien. "Banyak peternak gagal karena manajemen pakan dan kandang yang salah, sehingga terjadi pemborosan," ujar Arief.

Lebih lanjut, STM sedang mengembangkan model baru ternak domba melalui program Integrated Farming System (IFS). Model ini mengintegrasikan peternakan domba dengan sektor pertanian dan peternakan lainnya, seperti ayam dan maggot, untuk menciptakan sistem yang saling mendukung dan efisien. "Tujuannya untuk menghasilkan model ternak yang murah pakan," pungkas Arief.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi peternak lain dalam mengelola kandang domba secara modern, berkelanjutan, dan menguntungkan.

Posting Komentar

Posting Komentar