SB19GzwIeB1Tv6FDyUKkDk8tS5RU4G7B5LRZmEqP
Bookmark

Launching Gerakan Masyarakat Maggot untuk Sampah Organik Tuntas (Gemas Maggot)

 

Sekolah Tani Masyarakat – PT Telkom Indonesia – Baitulmall Muamalat

Temanggung, 10 September 2025 – Sekolah Tani Masyarakat (STM) bersama PT Telkom Indonesia dan Baitulmall Muamalat meluncurkan Gerakan Masyarakat Maggot untuk Sampah Organik Tuntas (Gemas Maggot) pada Rabu, 10 September 2025, bertempat di Kampus Sekolah Tani Masyarakat, Dusun Ploso, Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Temanggung drg. Nadia Muna, jajaran pimpinan PT Telkom Indonesia, perwakilan Baitulmall Muamalat, Pemkab Temanggung, Forkopimcam Kandangan, tokoh masyarakat Desa Gesing, serta ratusan warga.

Maggot Sebagai Solusi Ganda

Program Gemas Maggot lahir dari keprihatinan meningkatnya sampah organik rumah tangga di Kabupaten Temanggung yang sulit dikelola. Sampah organik kerap menumpuk, menimbulkan bau tidak sedap, pencemaran lingkungan, hingga menjadi sumber penyakit.

Di sisi lain, budidaya maggot—larva lalat Black Soldier Fly (BSF)—terbukti mampu menjadi solusi praktis. Maggot dapat mengurai sampah organik hingga 60–70% sekaligus menghasilkan pakan ternak alternatif bernilai ekonomis tinggi. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendapatkan lingkungan yang lebih sehat, tetapi juga peluang peningkatan ekonomi.

Kolaborasi Multi Pihak

Ketua Dewan Pembina STM, Muhamad Anantiyo Widodo, menegaskan bahwa STM telah berpengalaman mengelola budidaya maggot dan siap memperluasnya. “Maggot adalah solusi nyata pengelolaan sampah organik sekaligus peluang ekonomi pertanian. Dengan kerjasama ini, kami yakin program dapat berkembang lebih luas,” ujarnya.

Wakil Bupati Temanggung, drg. Nadia Muna, mengapresiasi langkah ini dan berharap gerakan tersebut menyentuh hingga ke rumah tangga. “Sampah kini menjadi masalah besar. Dengan maggot, semoga kita menemukan solusi yang bisa dipraktikkan langsung oleh warga, sehingga lingkungan lebih sehat, masyarakat pun sejahtera,” katanya.

Dari pihak Telkom, Nugroho Adi Pracoyo, Manager General Support TR 3 PT Telkom Indonesia, menyampaikan bahwa program ini bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. “Gemas Maggot adalah wujud kepedulian Telkom terhadap masyarakat dan lingkungan. Kami ingin mendukung terbentuknya ekosistem yang sehat, produktif, dan berkelanjutan,” jelasnya.

Simbolisasi Peresmian

Sebagai simbolisasi peresmian kandang maggot, Wakil Bupati Temanggung drg. Nadia Muna secara langsung melaksanakan plester lantai kandang maggot. Setelah itu, beliau meninjau proses pengelolaan sampah organik yang dilakukan oleh STM—mulai dari pengumpulan sampah rumah tangga, penguraian menggunakan maggot, hingga menghasilkan maggot siap panen dan siap dipasarkan.

Harapan ke Depan

Melalui Gemas Maggot, diharapkan akan tumbuh kesadaran kolektif masyarakat Temanggung untuk mengelola sampah organik dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Program ini juga membuka ruang usaha baru, baik bagi petani, kelompok masyarakat, maupun UMKM berbasis lingkungan.

Peluncuran Gemas Maggot bukan sekadar acara seremonial, tetapi menjadi tonggak awal gerakan nyata menuju Temanggung bebas sampah organik sekaligus mandiri secara ekonomi.

Posting Komentar

Posting Komentar